5 Fungsi Penganugrahan Status (status conferral) 6. Fungsi Pengakhalakan (ethicizing) 1. Fungsi Pengawasan. Komunikasi massa memberikan peringatan mengenai ancaman dan bahaya yang mengancam dunia. Media berperan sebagai penyebar peringatan sehingga dampak negatif dapat diminimalisir. Media memberikan ilmu sehingga media sering dianggap sebagai
Komunikasi massa tidak ada untuk satu tujuan. Dengan evolusinya, semakin banyak kegunaan telah berkembang dan perannya dalam hidup kita telah meningkat pesat. Wright mencirikan tujuh fungsi komunikasi massa yang menawarkan wawasan tentang perannya dalam kehidupan kita. Pengawasan . Fungsi pertama komunikasi massa adalah menjadi mata dan telinga bagi mereka yang mencari informasi tentang dunia. Internet, televisi, dan surat kabar adalah sumber utama untuk mengetahui apa yang terjadi di sekitar Anda. Masyarakat mengandalkan komunikasi massa untuk berita dan informasi tentang kehidupan sehari-hari kita, melaporkan cuaca, isu terkini, gosip selebriti terbaru dan bahkan waktu mulai untuk permainan. Apakah Anda ingat Pemboman Marathon Boston yang terjadi pada tahun 2013? Bagaimana Anda mendengarnya? Berkat internet dan ponsel pintar, akses cepat ke informasi ada di ujung jari pengguna. Aplikasi berita telah membuat pengawasan komunikasi massal dapat diakses secara instan dengan mengirimkan pemberitahuan ke ponsel cerdas dengan berita . Korelasi membahas bagaimana media menyajikan fakta yang kita gunakan untuk bergerak ke seluruh dunia. Informasi yang diterima melalui komunikasi massa tidak obyektif dan tanpa bias. Ironisnya, orang-orang menyatakan “itu pasti benar jika ada di internet”. Namun, kami tidak berpikir bahwa dalam generasi yang lalu orang pasti telah tanpa ragu menyatakannya “harus benar” karena sudah ada di radio. Pernyataan ini menimbulkan pertanyaan, seberapa kredibel media tersebut? Bisakah kita mengonsumsi media tanpa mempertanyakan motif dan agenda? Seseorang memilih, mengatur, menafsirkan, mengedit, dan mengkritik informasi yang digunakan di media. Jika Anda bertanya kepada siapa pun yang bekerja untuk acara TV realitas utama apakah yang kami lihat merupakan representasi yang adil dari apa yang sebenarnya terjadi, orang tersebut mungkin akan menjawab “tidak”.Sensasionalisasi . Ada pepatah lama di industri berita “jika berdarah, itu mengarah,” yang menyoroti gagasan Sensasionalisasi. Sensasionalisasi adalah saat media mengedepankan pesan paling sensasional untuk menggairahkan konsumen. Elliot mengamati, “Manajer media berpikir dalam kerangka konsumen daripada warga negara. Jurnalisme yang baik menjual, tapi sayangnya, jurnalisme yang buruk juga laku. Dan, berita buruk jurnalisme yang hanya mengulangi klaim pemerintah atau yang memperkuat apa yang ingin didengar publik daripada menawarkan laporan independen – lebih murah dan lebih mudah untuk diproduksi ”35.Hiburan . Outlet media seperti People Magazine, TMZ, dan blog hiburan seperti Perez Hilton memberikan informasi terbaru kepada kita tentang datang dan pergi dari selebriti favorit kita setiap hari. Kami menggunakan teknologi untuk menonton olahraga, pergi ke bioskop, bermain video game, menonton video YouTube, dan mendengarkan iPod setiap hari. Kebanyakan komunikasi massa secara bersamaan menghibur dan memberi informasi. Orang-orang sering beralih ke media selama waktu senggang kita untuk melepaskan diri dari kebosanan dan kelegaan dari kehidupan sehari-hari yang dapat diprediksi. Kami mengandalkan media untuk membawa kami ke tempat-tempat yang tidak mampu kami kunjungi atau bayangkan, mengenalkan kami dengan sedikit budaya, dan membuat kami tertawa, berpikir atau menangis. Hiburan dapat memiliki efek sekunder berupa menyediakan persahabatan dan / atau katarsis melalui media yang kita Media massa merupakan wahana penyampaian norma, nilai, aturan, dan kebiasaan budaya. Pertimbangkan bagaimana Anda belajar tentang apa yang modis dalam pakaian atau musik. Media massa memainkan peran penting dalam proses sosialisasi. Kami mencari panutan untuk menampilkan norma budaya yang sesuai, tetapi terlalu sering, tidak mengenali perilaku mereka yang tidak pantas atau stereotip. Masyarakat arus utama mulai berbelanja, berpakaian, mencium, berjalan, dan berbicara seperti orang dalam video musik, iklan, atau film. Mengapa perusahaan minuman ringan membayar jutaan dolar kepada Kim Kardashian atau Taylor Swift untuk menjual produk mereka? Pernahkah Anda membeli sepasang sepatu atau mengganti gaya rambut karena sesuatu yang Anda jumpai di media? Jelas, budaya, usia, jenis media,dan variabel budaya lainnya menjadi faktor bagaimana komunikasi massa mempengaruhi cara kita belajar dan memandang budaya . Fungsi komunikasi massa untuk memobilisasi orang selama masa krisis McQuail, 1994. Pikirkan kembali Pemboman Marathon Boston. Terlepas dari hubungan Anda dengan insiden tersebut, orang Amerika merasakan serangan itu sebagai sebuah bangsa dan orang-orang mengikuti berita tersebut sampai mereka menemukan pelakunya. Dengan akses instan ke media dan informasi, kita dapat secara kolektif menyaksikan peristiwa yang sama terjadi secara real time di tempat lain, sehingga memobilisasi banyak orang di sekitar peristiwa tertentu. Komunitas online adalah contoh utama dari proaktif internet. Saat FBI sedang menyelidiki pemboman tersebut, komunitas Reddit memposting foto saksi dan mencoba membantu mengidentifikasi pelakunya. Orang-orang merasa mereka membuat . Fungsi komunikasi massa untuk memvalidasi status dan norma individu, gerakan, organisasi, atau produk tertentu. Validasi orang atau kelompok tertentu berfungsi untuk menegakkan norma sosial Lazarsfeld & Merton. Jika Anda berpikir tentang kebanyakan drama televisi dan komedi situasi, siapa tokoh utamanya? Jenis kelamin dan etnis apa yang menjadi mayoritas dari para bintang? Jenis kelamin dan etnis apa yang berperan sebagai penjahat atau yang dianggap tidak normal? Media memvalidasi norma budaya tertentu sambil menghilangkan perbedaan dan variasi dari norma tersebut. Banyak kritik yang berfokus pada bagaimana kelompok tertentu dipromosikan, dan yang lain terpinggirkan oleh bagaimana mereka digambarkan di media massa. Mengingat kekuatan berbagai fungsi komunikasi massa, kita perlu merefleksikan kehadirannya dalam hidup kita McLuhan & Fiore. Sekarang kita akan mengalihkan perhatian kita pada studi komunikasi massa dengan melihat apa yang dipelajari oleh para sarjana komunikasi massa, dan bagaimana mereka mempelajarinya. Teori Landasan Komunikasi Massa Hampir empat puluh tahun lalu Osmo Wiio berargumen bahwa komunikasi massa tidak menggambarkan realitas secara akurat. Menariknya, selama ini kita memiliki banyak sekali tayangan “reality show” yang terus mengaburkan garis realitas dan fiksi. Apakah Anda selalu bisa membedakan fiksi dan kenyataan dalam komunikasi massa? Kebanyakan orang cenderung merasionalisasi bahwa orang lain lebih terpengaruh oleh komunikasi massa daripada mereka Paul, Salwen, & Dupagne. Namun, kita semua rentan terhadap pengaruh komunikasi massa. Seperti yang telah kita bahas di Bab 5, teori adalah representasi terbaik kita tentang dunia di sekitar kita. “Teori komunikasi massa adalah penjelasan dan prediksi dari fenomena sosial yang berusaha menghubungkan komunikasi massa dengan berbagai aspek kehidupan pribadi dan budaya atau sistem sosial kita” Baran 374. Kita perlu jeli dalam mengkaji komunikasi massa Baran. “Awal era pertelevisian di tahun 1950-an membawa komunikasi visual sekaligus mendorong munculnya teori interdisipliner media. Kontribusi dibuat dari ekonomi, sejarah, sastra, seni, ilmu politik, psikologi, sosiologi dan antropologi, dan menyebabkan munculnya departemen akademik komunikasi dan studi budaya ”Briggs & Burke 2. Teori komunikasi massa mengeksplorasi penjelasan tentang bagaimana kita berinteraksi dengan komunikasi massa,perannya dalam hidup kita, dan pengaruhnya terhadap kita. Mari kita lihat lima teori dasar komunikasi massa 1 teori peluru ajaib, 2 teori aliran dua langkah, 3 teori aliran multi-langkah, 4 teori kegunaan dan kepuasan, dan 5 teori budidaya. Teori Peluru Ajaib . Teori peluru ajaib juga disebut teori jarum suntik menunjukkan bahwa komunikasi massa seperti senjata yang menembakkan peluru informasi pada audiens pasif.. “Komunikasi dipandang sebagai peluru ajaib yang mentransfer ide atau perasaan atau pengetahuan atau motivasi hampir secara otomatis dari satu pikiran ke pikiran lain” Schramm 8. Teori ini sebagian besar telah didiskreditkan oleh akademisi karena sarannya bahwa semua anggota audiens menafsirkan pesan dengan cara yang sama, dan sebagian besar merupakan penerima pesan yang pasif. Teori ini tidak memperhitungkan variabel budaya dan demografis yang mengganggu seperti usia, etnis, jenis kelamin, kepribadian, atau pendidikan yang menyebabkan kita bereaksi secara berbeda terhadap pesan media yang kita temui. Namun, banyak orang yang beranggapan bahwa media, seperti outlet berita televisi, hanya merilis informasi yang tidak mendorong keterlibatan audiens dan pemikiran kritis. Daripada memberikan cerita dengan pesan yang tidak bias,yang memungkinkan konsumen membuat opini untuk dirinya sendiri, outlet berita media menyajikan cerita kepada khalayak yang menarik bagi mereka. Mereka yang percaya bahwa acara televisi realitas benar-benar menggambarkan realitas memegang beberapa asumsi teori peluru ajaib. Post Views 19,909
\n \n\n buat 5 contoh komunikasi massa
Judul: Contoh Teori Kritis Komunikasi Massa Lengkap link : “bukanlah tindakan menyampaikan informasi†tetapi “representasi keyakinan bersama†penting untuk memahami arti penting budaya dan komunikasi massa. DEFINISI KULTURAL KOMUNIKASI (James Carey) • Communication is a symbolic process, whereby reality is

1Komunikasi Massa Efek dan Contoh Kasusnya Komunikasi Massa Komunikasi Massa adalah suatu proses dimana komunikator-komunikator menggunakan media untuk menyebarluaskan pesan-pesan secara luas dan terus menerus menciptakan makna-makna serta diharapkan dapat mempengaruhi khalayak yang besar dan beragam dengan melalui berbagai cara. Komunikasi Massa Menurut Para Ahli Menurut Joseph A. devito dalam buku Pengantar Komunikasi Massa oleh Nurudin, dia mengemukakan definisi komunikasi massa sebagai berikut “First,mass communication is communication addressed to masses, to an extremely large science. This does not mean that the audience includes all people or everyone who reads or everyone who watches television; rather it means an audience that is large and generally rather poorly defined. Second, mass communication is communication mediated by audio and/or visual transmitter. Mass communication is perhaps most easily and most logically defined by its forms television, radio, newspaper, magazines, films, books, and tapes.” komunikasi massa adalah komunikasi yang ditujukan kepada massa, kepada khalayak yang luar biasa banyaknya. Ini tidak berarti bahwa khalayak meliputi seluruh penduduk atau semua orang yang membaca atau semua orang yang menonton televisi, agaknya ini tidak berarti pula bahwa khalayak itu besar dan pada umumnya agak sukar untuk didefinisikan. Kedua, komunikasi massa adalah komunikasi yang disalurkan oleh pemancar-pemancar yang audio dan atau visual. Komunikasi massa barangkali akan lebih mudah dan lebih logis bila didefinisikan menurut bentuknya televisi, radio, surat kabar, majalah, film, buku, dan pita. Menurut Bittner Rakhmat,seperti yang disitir Komala, dalam karnilh, yakni komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang mass communication is messages communicated through a mass medium to a large number of people. Dari definisi tersebut dapat diketahui bahwa komunikasi massa itu harus menggunakan media massa. Jadi sekalipun komunikasi itu disampaikan kepada khalayak yang banyak, seperti rapat akbar di lapangan luas yang dihadiri oleh ribuan, bahkan puluhan ribu orang, jika tidak menggunakan media massa, maka itu bukan komunikasi massa. Media komunikasi yang termasuk media massa adalah radio siaran, dan televisi- keduanya dikenal sebagai media elektronik; surat kabar dan majalah- keduanya disebut dengan media cetak; serta media film. Film sebagai media komunikasi massa adalah film bioskop. Menurut Gerbner 1967 “Mass communication is the tehnologically and institutionally based production and distribution of the most broadly shared continous flow of messages in industrial societes”. Komunikasi massa adalah produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi lembaga dari arus pesan yang kontinyu serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat indonesia rakhmat, seperti yang dikutip Komala, dalam Karnilah, Menurut Meletzke, komunikasi massa diartikan sebagai setiap bentuk komunikasi yang menyampaikan pernyataan secara terbuka melalui media penyebaran teknis secara tidak langsung dan satu arah pada publik yang tersebar Rakhmat seperti yang dikutip dalam Komala, dalam Karlinah. 1999. 2Communication adalah proses berkomunikasi. Communications adalah perangkat teknis yang digunakan dalam proses komunikasi, genderang, asap, butir batu, telegram, telepon, materi cetak, siaran, dan film. Menurut Edward Sapir Communication = proses primer, terdiri dari bahasa, gestur/nonverbal, peniruan perilaku, dan pola perilaku sosial. Communications = teknik-teknik sekunder, instrumen dan sistem yang mendukung proses komunikasi, kode morse, telegram, terompet, kertas, pulpen, alat cetak, film, pemancar siara radio/TV. Menurut Wright “This new form can be distinguished from older types by the following major characteristic it is directed toward relatively large, heterogeneus, and anonymous audiences; messages aretransmitted publicly, often-times to reach most audience member simultaneously, and are transeint in character; the communicator tends to be, or to operate whitin, a complex organization thet may involve great expense” Rakhmat seperti yang dikutip dalam Komala, dalam Karlinah. 1999. Sumber Karakteristik Komunikasi Massa 1. Ditujukan ke khalayak luas, heterogen, tersebar, anonym serta tidak mengenal batas geografis dan kultural. 2. Bersifat umum bukan perorangan. 3. Penyampaian pesan berjalan secara cepat dan mampu menjangkau khalayak yang luas dalam waktu yang relatif singkat. 4. Penyampaian pesan cenderung berjalan satu arah. 5. Kegiatan komunikasi dilakukan secara terencana, terjadwal dan terorganisasi. 6. Kegiatan komunikasi dilakukan secara berkala tidak bersifat temporer. 7. Isi pesan mencakup berbagai aspek kehidupan sosial, ekonomi, politik, budaya, dll. * Media Komunikasi Massa Surat kabar Majalah Televisi Radio Film * Fungsi Sosial Media Massa Pengawasan Lingkungan Korelasi Sosial Sosialisasi Hiburan Memberikan status sosial Memperkokoh norma-norma sosial * Fungsi Media Massa Bagi Individu 3 Fasilitas dalam hubungan sosial Subtitusi dalam hubungan sosial Membantu melegakan emosi/afeksi Sarana pealrian dari ketegangan dan keterasingan Bagian dari kehidupan ritual rutin * Daya Tarik Isi Pesan Media Massa Novalty Jarak dekat atau jauh Popularitas Konflik Komedi Seks dan keindahan Emosi/Afeksi Nostalgia Human interest Sumber Kasus Bukti Baru Kasus Munir Jakarta - Mabes Polri akan segera menyerahkan bukti baru kepada Kejaksaan Agung terkait kasus pembunuhan Aktivis HAM Munir. Polisi menyatakan ada bukti baru bahwa seseorang telah bersama Munir saat transit di Bandara Changi, Singapura. Orang tersebut diduga yang memasukan racun arsenik kedalam minuman Munir. Menurut Kabareskrim Komjen Hendarso Danuri bukti itu berupa hasil penyelidikan zat kimia yang membunuh Munir yakni arsen. Mabes telah mengirim sampel organ Munir ke Laboratorium LLC di Seattle Amerika Serikat. Hasilnya diketahui bahwa arsen yang digunakan meracuni Munir ada dua jenis yakni jenis tiga dan lima yang jangka waktu bereaksinya antara setengah hingga satu jam. Polri juga telah melakukan pra rekonstruksi dengan aparat keamanan di Singapura dan menetapkan 3 TKP. Yakni tempat perencanaan pembunuhan, Bandara Changi Singapura dan Pesawat Garuda. Sementara itu mengenai dua tersangka baru berinisial IS dan RA Kabareskrim menyatakan, bahwa RA adalah seorang wanita. Sebelumnya diduga RA adalah Ramelgia Anwar yang telah ditetapkan sebagai tersangka pada tahun 2005 silam. Sementara RA yang kini ditetapkan sebagai tersangka adalah orang baru dan pernah diperiksa sebagai saksi oleh tim Penyidik Mabes Polri. Disinyalir RA yang disebut Kabareskrim adalah Rohainil Aini, Chief Sekretaris Pilot Airbus 330. Astrid Farma Putri/Sri Indro/Sup 4Menurut McLuhan, bentuk media saja sudah mempengaruhi kita. “The mediumis the message,” ujar McLuhan. Medium saja sudah menjadi pesan. Ia bahkan menolak pengaruh pengaruh isi pesan sama sekali lihat McLuhan, 1964. Yang mempengauhi kita bukan apa yang disampaikan media, tetapi jenis media komunikasi yang kita bukan apa yang disampaikan media, tetapi jenis media , tetapi jenis media komunikasi jita pergunakan-interpersonal, media cetak, atau televisi. Teori McLuhan, disebut teori perpanjangan alat indra sense extension theory, menyatakan bahwa media adalah perluasan dari alat indra manusia; telepon adalah perpanjangan teliga dan telivisi adalah perpanjangan mata. Seperti Gatutkaca, yang mampu melihat dan mendengar dari jarak jauh, begitu pula manusia yang menggunakan media massa. McLuhan menulis, “secra operasional dan praktis, medium adalah pesan. Ini berarti bahwa akibat-akibat personal dan social dari media yakni karena perpanjangan diri kita timbul karena skala baru baru yang dimasukkan pada kehidupan kita oleh perluasan diri kita atau oleh teknologi baru media adalah pesan karena media membentuk dan mengenedalikan skala serta bentuk hubungan dan tindakan manusia.” McLuhan, 1964 23-24 Menurut Steven H. Chaffee Efek Media Massa ada 5 macam Efek ekonomis Efek sosial Efek pada penjadwalan kegitan Efek pada penyaluran/penghilangan perasaan tertentu Efek pada perasaan orang terhadap media Kognitif Komunikasi Massa Wilbur Schramm 197713 mendefinisikan informasi sebagai segala sesuatu yang mengurangi ketidakpastian atau mengurangi jumlah kemungkinan alternative dalam situsai. Misalkan, seorang insinyur genetis dating dan memberitahukan bahwa makhluk itu adalah “chimera’, hasil perkawinan gen manusia dengan gen monyet. Ketidakpastian Anda berkurang, dan alternative tindakan yang harus anda lakukan juga berkurang. Bila setelah Anda tanyakan makhluk itu ternyata jinak dan cerdas, maka makin sedikit alternative tindakan Anda. Sekarang realitas itu sekarang tampak sebagai gambaran yang mempunyai makna. Gambaran tersebut citra image, yang menurut Roberts 1977 “representing the totality of all information about the world any individual has processed, organized, and stored” Menunjukkan keseluruhan informasi tentang dunia ini yang diolah, diorganisasikan, dan disimpan indivudu. Citra adalah peta anda tentang dunia. Tanpa citra anda akan selalu berada dalam suasana yang tidak pasti. Citra adalah gambaran tentang realitas dan tidak harus selalu sesuai dengan raelitas. Citra adalah dunia menurut persepsi kita. Walter Lippman 1965 menyebutnya “pictures in orur head”. Kita agak banyak mengulas tentang citra, sebelum membicrakan efek kognitif komunikasi massa. “Komunikasi tidak secara langsung menimbulkan perilaku tertentu”, ujar Roberts 1977, “tetapi cenderung mempengaruhi cara kita mengorganisasikan citra kita tentang lingkungan; dan citra inilah yang mempengaruhi cara kita berperilaku.” Demikian pula komunikasi massa. 5massa membantu khalayak mempelajari informasi yang bermanfaat dan mengembangkan keterampilan kognitif. Sebuah penelitian di Amerika Serikat menunjukkan bahwa dalam media massa Amerika, kelompok minoritas sering ditamoilkan dalam stereotip yang merendahkan Orang Negro bodoh, malas, dan curang; rang Indian liar dan ganas, orang Asia umumnya pekerja kasar, seperti pelayan, tukang cuci, dan tukang masak; oang kulit putih tentu sering muncuol sebagai “yang punya lakon” Commision on Civil Rights, 1977. Dalam film-film Indonesia wanitia sering ditampilkan makhluk cengeng, senang kemewahan, dan seringkali cerewet Belum didasarkan pada penelitian empiris. Penampilan seperti itu, bila dilakukan terus-menerus, akan menciptakan stereotip pada diri khalayak komunikasi massa tentang orang objek atau lembaga. Di sinilah bahaya media massa terasa. Para kritikus social memandang komunikasi massa sebagai ancaman terhadap nilai dan rasionalitas manusia. Ernest van den Haag 1958 menulis dengan tajam All mass media in the end elienate people from personal experience and, though apprearing to offset it, intensify their moral isolation from each other, from reality and from themselves. One may turn to the mass media when lonely or bored. But mass media, once they become a habit, impair the capacity for meaningful experience. Semua media massa pada akhirnya mengasingkan orang dari pengalaman personalnya, dan walaupun tampak menggocangkannya, media massa memperluas isolasi moral sehingga mereka terasing dari yang lain, dan realitas dari diri mereka sendiri. Orang mungkin berpaling pada media massa bila ia kesepian atau bosan. Tetapi sekali media massa menjadi kebiasaan, media massa dapat merusak kemampuan memperoleh pengalaman yang bermakna. Menurut van den Haag dan kritikus social lainnya, media massa menimbulkan depersonalisasi dan dehumanisasi manusia. Media massa menyajikan bukan saja realitas kedua, tetapi karena distorsi, media massa juga “menipu” manusia; memberikan citra dunia yang keliru. Dalam terminology C. Wright Mills, media massa memberikan rumus hidup yang didasarkan pada “pseudoworld’ dunia pulasan, yang tidak “attuned to the development of thehuman being” Mills, 1968- yang dengan perkembangan manusia. Lee Loevionger 1968 mengemukakan teori komunikasi yamg disebutnya sebagai “reflective-projective theory”. Teori ini beranggapan bahwa media massa adalah cermin masyarakat yang mencerminkan suatu citra yang ambigu menimbulkan tafsiran yang bermacam-macam sehingga pada media massa mencerminkan citra khalayak, dan khalayak mempproyeksikan citranya pada penyajiannya media massa. Klapper, tokoh controversial yamg menumbangkan “The Power ful Media”, melihat bukan saja media mempertahankan citra khalayak; media lebih cenderung menyokong status qua ketimbang perubahan. Informasi dipilih yang sedapat mungkin tidak terlalu menggoncangkan status qua. Roberts 1977 menganggap kecenderungan ini timbul karena tiga hal 1. Reporter dan editor memendang dan menafsirkan dunia sesuai dengan citranya tentang realitas kepercayaan, nilai, dan norma. Karena citra itu disesuai dengan norma yang ada, maka ia cenderung tidak melihat atau mengabaikan alternative lain untuk mempersepsi dunia. 2. Wartawan selalu memberikan respons pada tekanan hal;us yang memrupakn kebijsaksanaan pemimpin media. 6sependapat mungkin seoerti yang diharapkan oleh kebanyakan khalyak. Pengaruh media massa terasa lebih kuat lagi, karena pada masyarakat modern orang memperoleh banyak informasi tentang dunia dari media massa. Misalnya selama beberapa tahun orang-orang Amerika memendang Nixon sebagai seorang pemimpin yang baik, sampai dua orang wartawan membongkar skandal Watergate. Mereka harus mengubah citranya. Mereka memprotes dan Nixon jatuh. Afektif Komunikasi Massa Efek Afektif Komunikasi Komunikasi mempunyai efek sebagai berikut Pembentukan dan Perubahan Sikap Pada tahun, Joseph Klapper melaporkan hasil penelitian yang komprehensif tentang efek media massa. Dalam hubungannya dengan pembentukan dan perubahan sikap, pengaruh media massa dapat disimpulkan pada lima prinsip umum 1. Pengaruh komunikasi massa diantarai oleh factor-faktor seperti predisposisi personal, proses selektif, keanggotan kelompok atau hal-hal yang dalam buku ini disebut factor personal. 2. Karena factor-faktor ini, komunikasi massa biasanya berfungsi memperkokoh sikap dan pendapat yang ada, walaupun kadang-kadang berfungsi sebagai media pengubah agent of change. komunikasi massa menimbulkan perubahan sikap, perubahan kecil pada intensitas sikap lebih umum terjadi daripada “konversi” perubahan seluruh sikap dari satu sisin masalah kesisi yang lain. 4. Komunikasi massa cukup efektif dalam mengubah sikap pada bidang –bidang dimana pendapat orang lemah, misalnya pada iklan komersial. massa cukup afektif dalam menciptakan pendapat tentang masalah-masalah baru bial tidak ada predisposisi yang harus diperteguh Oskamp, 1977149. Rangsangan Emosional Anda mungkin mengalami atau melihat orang lain pernah mengalami perasaan sedih dan menangis terisak-isak ketika menyaksikan adegan yang mengharukan dalam sandiwara televise atau film. Kita mengenal film-film “cengeng” yang mendramatisasikan tragedi. Kita juga mengetahui novel-novel melankolis yang dimaksud untuk meneteskan air mata pembacanya. Jutaan rakyat India menangis menyaksikan siaran kematian Indira Gandhi; jutaan rakyat Iran meneteskan air mata ketika kematian Ayatullah Mutahhari dipancarkan stasiun radio dan televise; dan jutaan rakyat Amerika tidak sanggup menahan keharuan yang mendalam kerika penembakan Kennedy nmereka saksikan dilayar televisi. Suasana emosional yang mendahului terpaan stimuli mewarnai respons kita pada stimuli itu. Ada bebarapa factor yang mempengaruhi intensitas emosional diantara 1. Menurut Penelitian Murray, Lueba, Lucas, Shachter dan Wheeler 1962 menemukan bahwa subjek penelitian yang telah diberi obat yang merangsang system saraf 7tertawa terbahak-bahak bila anda menonton nya setelah mendapat keuntungan yang tidak disangka-sangka. 2. Skema kognitif, ini adalah semacam “naskah” pada pikiran kita yang menjelaskan “alur’ peristiwa. Kita tahu bahwa dalam film, ”yang punya lakon” akan menang pada akhirnya. Karena itu, kita tidak terlalu cemas ketika pahlawan kita jatuh dari jurang. Kita menduga pasti ia akan tertolong juga. Menurut Walter weiss 1969, V 93, “ Kesadaran bahwa sang pahlawan dalam kebanyakan cerita, cenderung memoderatkan goncangan emosional ketika sang pahlawan ditempatkan dalam situasi berbahaya menakutkan”. Karena alasan inilah, kita mungkin sangat kecewa ketika kita mengetahui pada akhir cerita Mr. Horn memporak perandakan skema kognotif kita, yang terbentuk dari pengalaman kita. 3. Suasana terpaan seting of exposure. Anda akan sangat ketakutan menonton film horror bila anda menontonnya sendirian dirumah tua, ketika hujan lebat, dan tiang-tiang rumah berderik. Beberapa penelitian yang dilaporkan Weiss menunjukkan bahwa anak mempengaruhi emosi Anda pada waktu memberikan respons. Ketakutan, juga emosi lainnya, memang mudah menular. 4. Faktor predisposisi individual mengacu pada karakteristik khas individu. Orang yang melankolis cenderung menanggapi tragedy lebih terharu daripada orang periang. Sebaliknya orang periang akan lebih terhibur oleh adegan lucu daripada orang melankolis. 5. Faktor indentifikasi menunjukkan sejauh mana orang merasa terlibat dengan tokoh yang ditamoilkan dalam media massa. Dengan identifikasi penonton, pembaca, atau pendengar menempatkan dirinya dalam posisi tokoh. Ia ikut merasakan apa yang dirasakan tokoh . karena itu, ketika tokoh identifikasi disebut identifikan itu kalah, ia juga kecewa; ketika identifikasi berhasil itu kalah, ia ikut gembira. Mungkin juga kita menganggap seorang tokoh dalam televise atau film sebagai lawan kita. Yang terjadi sekrang ialah disidentifikasi. Dalam posisi seperti ini, kita gembira bila diindentifikan celaka, dan jengkel bila ia berhasil . Semuanya ini menunjukkan bahwa makin tinggi identifikasi atau disidentifikasi kita dengan tokoh yang disajikan, makin besar intensitas emosional pada diri kita akibat terpaan pesan media massa. Rangsangan Seksual Sejenis rangsangan emosional yang banyak dibicarakan orang adalah rangsangan seksual akibat adegan-adegan merangsang dalam media massa. Bahan-bahan erotis dalam televise, film, majalah, buku, dan sebagainya, biasanya disebut “pornografi”. Karena istilah ini terlalu abstrak , beberapa orang ahli menggunakan istilah SEM sexually explicit materils0 atau erotica Tan, 1981 231-242. Diduga oleh kebanyakan orang dan diyakini oleh sejumlah orang bahwa erotica merangsang gairah seksual, meruntuhkan nilai-nilai moral, mendorong orang gila seks, atau menggalakkan perkosaan. Menurut Lembaga The Commission on Obscenity and Pornography di Amerika Serikat menyimpulkan penelitiannya bahwa terpaan erotika, walaupun singkat bias membangkitkan gairah seksual pada kebanyakan pria dan wanitia; disamping itu ia juga menimbulkan reaksi-reaksi omosional lainnya seperti “resah”, “impulsive”, dan “gelisah”. 8Manusia juga dapat terangsang karena imajinasi. Byrne dan Lamberth melakukan eksperimen untuk meneliti kekuatan beberapa stimuli erotis, dan gambar-gambar erotis. Seringkali efek imajinasi ini dibantu oleh memori yang ada. Stimuli erotis pada media massa menimbulkan tingkat rangsangan yang berlainan bagi orang yang mempunyai pengalaman yang berbeda. Griffitt 1975 menunjukkan bahwa makin banyak pengalaman seksual seseorang, makin mudah ia terangsang oleh adegan-adegan seksual. I pula bahwa pada wanita hubungan antara pengalaman dan rangsangan itu sangat menonjol. Pornografi tidak cukup didefinisikan sebagai gambar-gambar atau adegan-adegan yang merangsang, sebab rangsangan sangat tergantung pada orangnya. Tetapi beberapa orang peneliti telah menemukan foto-foto atau adegan-adegan yang secara universal menimbulkan rangsangan seksual yang kuat. Baron dan Bryne 1979 melaporkan, beberapa penelitian, baik di Amerika maupun di Jerman, yang menunjukkan hal-hal tertentu. Misalnya, mereka mengutip penelitian Schmidt dan Sigusch yang mengunakan slides, sejak slides yang mengambarkan orang yang berciuman sampai coitus. Berbagai gambar ternyata menunjukkan tingkat rangsangan seksual yang berbeda. Behavioral Komunikasi Massa Pada waktu membicarakan efek kehadiran media massa, secara sepintas kita juga telah menyebutkan efek behavioral seperti pengalihan kegiatan dan penjadwalan pekerjaan sehari-hari. Disitu, kita melihat pada media massa semata-mata sebagai benda fisik. Disini, kita meneliti juga efek pesanmedia massa pada media massa pada perilaku khalayak. Perilaku meliputi bidang yang luas; yang kita pilih dan yang paling sering dibicarakan ialah efek komunikasi massa pada perilaku social yang diterima efek prososial behavioral dan pada perilaku agresif. Efek Prososial Behavioral Salah satu perilaku prososial ialah memilki keterampilan yang bermanfaat bagi dirinya dan bagi orang lain. Keterampilan seperti ini biasanya diperoleh dari saluran-saluran interpersonal orang tua, atasan, pelatih, atau guru. Teori psikologi yang dapat menjelaskan efek prososial media massa adalah teori belajar social . kita belajar bukan saja dari pengalamn langsung, tetapi dari peniruan atau peneladanan modeling perilaku merupakan hasil factor-faktor kognitif dan lingkungan. Artinya, kita mampu memiliki keterampilan tertentu, bila terdapat jalinan positif antara stimuli yang kita amati dan karakteristik diri kita.Bandura 28 Agresi sebagai Efek Komunikasi Massa Menurut teori beljar social dari bandura, orang cenderung meniru perilaku yang diamati; stimuli menjadi teladan untuk perilakunya. Orang belajar bahasa Indonesia yang baik setelah mengamatinya dalam televise. Wanita juga meniru potongan rambut Lady Di yang disiarkan dalam media massa. Selanjutnya, kita juga dapat menduga bahwa penyajian cerita atau adegan kekerasan dalam media massa akan menyebabkan orang melakukan kekerasan pula; dengan kata lain, mendorong orang menjadi agresif. Secara singkat, hasil penelitian tentang efek adegan kekerasan dalam film atau televise dapat disimpulkan pada tiga tahap 1. Mula-mula penonton mempelajari metode agresi setelah melihat contoh observational learning; 2. Selanjutnya, kemampuan penonton untuk mengendalikan dirinya berkurang disinhibition 9

5 Full Convergence Yaitu media yang berbeda saling bekerja sama secara penuh untuk semua lini bisnis, mulai dari pengumpulan bahan, produksi, pemasaran, dan distribusi konten. Contoh Konvergensi Media. Kompas (Harian, Kompas TV, Kompas.com) Tempo Media (Majalah, Harian, tempo.co, Tempo TV) Republika (Harian, Republika.co.id)
- Contoh komunikasi organisasi yang paling mudah ditemui adalah komunikasi antarkaryawan, komunikasi antara atasan dan bawahan, serta komunikasi antardivisi. Menurut Andre Hardjana dalam buku Komunikasi Organisasi Strategi dan Kompetensi 2016, komunikasi organisasi adalah komunikasi yang berlangsung untuk menggerakkan berbagai kegiatan karyawan secara terkoordinasi dengan tujuan yang jelas, yakni mencapai tujuan praktiknya, komunikasi organisasi tidak bergantung pada jumlah orang yang terlibat, melainkan lebih menitikberatkan pada pengaturan serta proses komunikasinya. Berikut ini beberapa contoh komunikasi organisasi Pelaporan kerja oleh manajemen bawah kepada manajemen menengah dan atas Dikutip dari buku Perilaku Organisasi 2018 karya Stephen P. Robins dan Timothy A. Judge, pelaporan kerja oleh manajemen bawah ke manajemen yang tingkatannya lebih tinggi, merupakan contoh komunikasi organisasi ke proses komunikasi ini dilakukan dari tingkatan bawah ke tingkatan lebih tinggi. Selain pelaporan kerja, contoh lain komunikasi organisasi ke atas adalah survei sikap karyawan, adanya kotak saran, prosedur penyampaian keluhan, diskusi atasan dan bawahan, serta sesi tanya jawab informal. Baca juga Komunikasi Organisasi Pengertian dan Cirinya Komunikasi antarkaryawan Dalam sebuah organisasi, komunikasi antarkaryawan sering kali terjadi, baik membahas soal pekerjaan atau komunikasi yang didasarkan pada hubungan sosial. Bentuk komunikasi ini penting dalam organisasi. Selain membuat proses kerja menjadi lebih efektif dan efisien, komunikasi ini juga membuat hubungan antarkaryawan menjadi lebih kompak dan erat. Komunikasi antara manajemen dan karyawan Contoh komunikasi organisasi ini melibatkan arus informasi ke bawah. Karena dilakukan dari tingkatan tinggi ke tingkatan lebih rendah. Misalnya, manajemen menginformasikan perihal perubahan kebijakan atau peraturan organisasi kepada karyawannya. Atau manajemen meminta karyawan untuk memperbaiki hasil kerjanya.
Masalahyang ditemukan sehubungan dengan keuntungan dan perbedaan kapasitas media "tradisional" dan media "baru" sebagai saluran komunikasi. Kita bisa mengidentifikasi empat kategori utama "media baru" yang berbagi saluran yang sama dan kira-kira berbeda dari tipe penggunaan, isi, dan konteks, sebagai berikut: 1. Media Komunikasi

Mengetahui contoh komunikator dalam komunikasi massa bisa menambah pengetahuan tersendiri mengenai konsep dari cabang ilmu komunikasi ini. Komunikasi massa bisa diartikan sebagai salah satu bentuk komunikasi yang melibatkan penggunaan media massa, dalam rangka mencapai tujuan tertentu yang sifatnya untuk publik dan bersifat luas. Sebagaimana kita ketahui, komponen dalam komunikasi secara umum salah satunya adalah komunikator. Komunikator bisa diartikan sebagai pemberi pesan atau informasi yang kemudian akan diterima oleh penerima pesan atau komunikan. Baca juga Fungsi komunikasi massaApabila dikaitkan dengan proses komunikasi massa ini, maka kita bisa mulai mengidentifikasi tentang apa saja contoh dari komunikator yang ada di dalamnya. Dengan mengetahui contoh komunikator ini, kita bisa lebih mudah dalam mengenali bentuk komunikasi yang berlangsung apakah termasuk ke dalam komunikasi massa atau bukan. Berikut ini adalah beberapa macam contoh dari komunikator tersebut. Pemahaman ini tentunya sifatnya umum dan masih bisa kita kembangkan lebih jauh lagiPenyiar TelevisiPenyiar televisi adalah salah satu contoh komunikator dalam komunikasi massa. Sebenarnya penyiar televisi menjadi perwakilan dari satu lembaga utuh yang di dalamnya berusaha memberikan informasi tertentu kepada pemirsa, seperti misalnya pemberitaan, info cuaca dan lain sebagainya. Namun dalam hal ini, penyiar televisi dapat dikatakan menjadi pionir dari keseluruhan kerja tim tersebut sebagai komunikator dalam komunikasi RadioPenyiar radio juga merupakan contoh yang hampir sama seperti penyiar televisi. Setiap informasi atau pesan yang disampaikan oleh penyiar, biasanya juga berasal dari hasil kerja sama tim yang ada dalam radio tersebut. Ia kemudian berperan menjadi komunikator karena memberikan pesan secara langsung kepada pendengar yang ada di radio BeritaPenulis berita maupun artikel lainnya juga termasuk ke dalam komunikator komunikasi massa. Ia menggunakan media massa berupa media cetak atau elektronik dalam rangka memberikan informasi secara massal. Tentunya berbagai macam opini, sudut pandang dan hal lain yang berkaitan dengan sesuatu yang baru akan dikomunikasikan dan disebar kepada banyak pihak dengan tetap memperhatikan etika komunikasi massa. Inilah mengapa penulis berita bisa disebut sebagai komunikator dalam komunikasi LembagaKebijakan baru yang muncul dari sebuah lembaga biasanya akan disosialisasikan melalui perwakilan lembaga tertentu. Ini adalah salah satu contoh komunikator dalam komunikasi massa yang juga bisa kita jadikan rujukan. Perwakilan dari lembaga tersebut akan memberikan informasi kepada banyak pihak sehingga kebijakan yang ada bisa disosialisasikan dengan Hubungan Masyarakat HumasDivisi hubungan masyarakat atau biasa dikenal sebagai public relations juga merupakan bagian dari komunikator. Sifatnya adalah memberitahu berbagai macam informasi atau klarifikasi kepada massa secara umum sehingga keberadaannya memang penting. Tanpa adanya humas, sebuah perusahaan mungkin akan kesulitan untuk menjalin hubungan kerja sama. Baca juga Teori Hegemoni dalam komunikasi massaGuruJika kita sudah mengarah ke dalam komunikasi pendidikan, maka guru bisa disebut sebagai komunikator. Ini juga akan berlaku apabila konteks yang sedang diberlakukan adalah ketika guru memberikan suatu seminar kepada khalayak umum. Ia kemudian bisa menjadi komunikator dalam proses komunikasi massa yang berlangsung. Manajemen komunikasi dalam pendidikan biasanya berhubungan pula dengan proses administrator dari suatu perusahaan atau pun media elektronik tertentu merupakan komunikator yang ada dalam komunikasi massa. Saat ini komunikasi massa tidak berbatas pada media cetak saja, namun juga media elektronik hingga ke media sosial. Oleh karenanya, seorang administrator bisa berperan sebagai komunikator. Baca juga Fungsi administrator dalam jurnalistik onlineDemikian uraian ringkas mengenai contoh dari komunikator ini. Semoga informasi ini bisa memberi pengetahuan baru. Jangan segan untuk membaca lebih banyak lagi tentang contoh komunikator dalam komunikasi massa dan sampai jumpa di artikel selanjutnya.

Ringkasannya ada 5 jenis gaya komunikasi: Gaya komunikasi asertif Gaya komunikasi agresif Gaya komunikasi pasif Gaya komunikasi pasif-agresif Gaya komunikasi manipulatif. Mengubah gaya komunikasi dapat membawa perubahan besar pada hubungan Anda di tempat kerja. 5 Jenis Gaya Komunikasi

. 320 121 8 420 442 445 213 384

buat 5 contoh komunikasi massa