Supayalebih mudah lagi dalam menyusun kerangka untuk proposal penelitian, maka berikut beberapa tahapannya: 1. Mencari Topik Penelitian. Tahap pertama dalam membuat kerangka pada proposal penelitian tentu saja mencari topik penelitian. Topik penelitian pada dasarnya adalah masalah yang perlu ditemukan solusinya.

Sebagai anak sekolah, pastinya Quipperian sudah familiar dengan proposal. Dimana proposal digunakan untuk menyusun sebuah kegiatan maupun acara di sekolah. Dalam penyusunan proposal haruslah sesuai dengan penulisan sistematika proposal. Oleh sebab itu, kita akan membahas secara detail mengenai sistematika proposal yang baik dan benar. Apa yang dimaksud dengan proposal? Proposal berasal dari kata dalam Bahasa Inggris to propose yang berarti mengajukan. Selain itu, proposal juga berasal dari kata propositum yang berarti menampilkan ke muka, membayangkan, mengajukan, mengusulkan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesa KBBI, proposal adalah rencana yang dituangkan dalam bentuk sebuah rancangan kerja yang rinci dan sistematis. Sebuah proposal menjadi salah satu cara untuk menjelaskan berbagai penjelasan serta pembahasan secara detil mengenai kegiatan atau acara yang akan diselenggarakan. Penulisan dan pengajuan proposal perlu dilakukan agar memperoleh bantuan dana, suatu perizinan, dan juga sebuah bentuk dukungan dari pihak terkait untuk acara yang akan diselenggarakan. Secara umum, terdapat dua jenis proposal, yaitu proposal penelitian dan proposal kegiatan. Pengertian proposal menurut para ahli Hasnun Anwar menjelaskan bahwa proposal merupakan rencana yang disusun untuk sebuah kegiatan. Menurut Riefky, proposal merupakan rancangan kegiatan yang disusun secara formal dan standar. Keraf menerangkan bahwa proposal merupakan sebuah saran atau permintaan yang ditujukan kepada seseorang ataupun lembaga untuk dapat melaksanakan sebuah pekerjaan. Menurut Hadi proposal adalah sebuah usulan yang sistematis, berisi agenda kerja sama bisnis antar lembaga, perusahaan, yang berisi usulan kegiatan hingga pemecahan masalah jika terjadi dalam acara yang diselenggarakan nanti. Berdasarkan beberapa pengertian menurut para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa proposal adalah sebuah agenda kerja terstruktur secara rinci dan sistematis yang digunakan sebagai acuan maupun pengajuan untuk melaksanakan sebuah kegiatan atau pekerjaan. Tujuan proposal Berikut adalah beberapa tujuan dari pembuatan sebuah proposal Memberitahukan kepada pihak lain tentang rencana diselenggarakannya sebuah kegiatan. Memberikan penjelasan langsung kepada pihak-pihak terkait tentang acara yang akan dilaksanakan dan agendanya. Memperoleh dukungan serta izin dari pihak terkait yang dibutuhkan dalam terselenggaranya acara. Memberikan rincian kegiatan secara detil sebagai gambaran acara kepada panitia. Meyakinkan para donatur untuk memberikan bantuan dana bagi terselenggaranya acara. Jenis-jenis Proposal Proposal Penelitian Proposal penelitian biasanya lebih banyak dibuat dan digunakan oleh para mahasiswa atau dosen. Proposal jenis ini terdiri dari proposal penelitian untuk disertasi, tesis, skripsi, atau yang lainnya. Proposal ini tentunya menjadi gerbang utama untuk melakukan penelitian, sehingga apa yang akan diteliti dan bagaimana prosedur penelitian serta teori yang dipakai akan dijabarkan dalam proposal penelitian. Proposal Kegiatan Tentu berbeda dengan proposal penelitian. Proposal kegiatan adalah rencana kegiatan yang akan dilakukan oleh individu maupun kelompok. Dalam proposal kegiatan harus sudah berisi rincian kegiatannya secara lengkap, mulai dari nama kegiatan hingga bagaimana kegiatan akan berlangsung, dan siapa saja orang-orang yang bertanggung jawab di dalamnya. Contoh dari proposal ini adalah proposal kegiatan pameran, pentas seni, classmeeting, acara perayaan hari nasional, dan sebagainya. Contoh Proposal Peringatan Ulang Tahun Sekolah SMA Garuda I. Pendahuluan Latar BelakangSepuluh tahun sudah usia SMA Garuda dalam pengabdiannya di bidang pendidikan. Waktu tersebut bukanlah rentang usia yang pendek bagi suatu lembaga pendidikan untuk menghadirkan alumni unggulan yang cerdas dan tangguh bagi masyarakat. Dalam peringatan ulang tahun sekolah kali ini akan berkontribusi secara nyata bagi warga masyarakat sekitar. Dengan begitu, usai acara ini berlangsung, diharapkan mampu menumbuhkan semangat sosial dan gotong royong bagi siswa. Tujuan Kegiatan Memupuk semangat kerja sama di dalam lingkungan SMA Garuda. Menjalin semangat kebersamaan dengan warga masyarakat di sekitar lingkungan SMA Garuda. II. Isi Proposal TemaKegiatan ulang tahun SMA Garuda kali ini mengangkat tema ā€œGotong Royong Menjaga Kesehatan Bersama.ā€ Macam Kegiatan Membersihkan lingkungan di dalam dan sekitar sekolah. Gerak jalan sehat. PesertaPeserta adalah seluruh siswa SMA Negeri Tangerang. Peralatan yang Dibutuhkan Peralatan kebersihan. Seragam olahraga. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan membersihkan lingkungan Sabtu, 17 Oktober 2020Waktu Pukul WIB – WIBTempat SMA Garuda Kegiatan membersihkan lingkungan di sekitar Sabtu, 24 Oktober 2020Waktu Pukul WIB – WIBTempat Lingkungan sekitar SMA Garuda Gerak jalan sehatTanggal Sabtu, 31 Oktober 2020Waktu Pukul WIB – WIBRute Sekitar SMA Garuda III. Susunan Acara Sabtu, 17 Oktober 2020, – WIB, membersihkan lingkungan SMA Garuda, Koordinator Putra. Sabtu, 24 Oktober 2020, – WIB membersihkan fasilitas umum di lingkungan sekitar SMA Garuda, Koordinator Ryan. Sabtu, 31 Oktober 2020, – WIB gerak jalan sehat 5k berawal dan berakhir di SMA Garuda, Koordinator Raka. IV. Susunan Kepanitiaan Pelindung Drs. Yudha Kepala Sekolah Pengarah Suryaningsih Penanggung Jawab Muhammad Rizal Ketua OSIS Ketua Panitia Syarifatul Laili Sekretaris Ria Anggraini Bendahara Joko Susanto Seksi acara Setya Wiguna Seksi Dana Usaha Khalifa Wardani Seksi Humas Totok Amsari Seksi Keamanan Ahmad Riyanto Seksi Dokumentasi Firman Seksi Peralatan Budi Doremi V. Anggaran Dana Biaya pengeluaran Dana kas sekolah Rp. Dana partisipasi siswa Rp. Dana sponsor Dana partisipasi guru Total Biaya pengeluaran Peralatan kebersihan Konsumsi Spanduk Rp. Lain–Lain Rp. Total VI. Penutup Demikian proposal ini kami susun dengan sedetil mungkin. Besar harapan atas dukungan dari sekolah agar kegiatan yang bermanfaat bagi sekolah dan masyarakat ini dapat terlaksana sebagaimana yang kita harapkan. Terima kasih atas perhatian dan kerjasamanya. Sistematika Penulisan Proposal Secara umum, dalam sistematika penulisan proposal haruslah mencakup unsur-unsur wajib, seperti latar belakang, tujuan, rumusan masalah, manfaat, asumsi penelitian, hipotesis, dan tinjauan pustaka. Namun, dalam beberapa proposal yang banyak berkembang saat ini bisa ditulis secara lebih fleksibel. Tergantung dengan tujuan proposal yang ditulis. Contoh Sistematika Penulisan Proposal Pada dasarnya, proposal mempunyai jenis yang cukup beragam. Hal tersebut bisa disesuaikan dengan tujuan dari pembuatannya. Contoh proposal yang sangat sering dibuat adalah proposal perizinan, perihal penyelenggaraan kegiatan penelitian yang ditujukan untuk lembaga yang mempunyai hubungan. Selain itu, terdapat pula banyak proposal kegiatan seminar ataupun konser yang bertujuan untuk mencari sponsor dan dukungan agar acara tersebut bisa berjalan dengan meriah. Berbeda dengan proposal penelitian. Dalam proposal ini akan terdapat latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat yang akan diperoleh dari penelitian, landasan teori, metode penelitian, serta kerangka penulisan laporan. Supaya Quipperian bisa lebih menyusun proposal yang sesuai, berikut beberapa contoh sistematika penulisan proposal yang baik dan benar. Sistematika Penulisan Proposal Kegiatan Berikut sistematika penulisan yang harus ada dalam proposal kegiatan. Halaman JudulJudul ProposalLatar BelakangNama KegiatanTema KegiatanTujuan KegiatanLandasan KegiatanWaktu dan Tempat PelaksanaanSasaran KegiatanSusunan PanitiaSusunan AcaraRancangan Anggaran BiayaPenutupPengesahanLampiran-lampiran Poin-poin di atas tentunya perlu disesuaikan kembali dengan jenis proposal kegiatan yang diajukan. Kalau memang tidak diperlukan, maka tidak ditulis. Sistematika Penulisan Proposal Penelitian Sistematika Penulisan Proposal Penelitian Kualitatif Berikut adalah sistematika dari proposal penelitian kualitatif. JUDUL BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian BAB II KAJIAN TEORI Kajian Teoritis Kerangka Berpikir BAB III METODE PENELITIAN Pendekatan Penelitian Subjek Penelitian Sumber Data Prosedur Pengumpulan Data Teknik Analisis Data DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN Sistematika Penulisan Proposal Penelitian Kuantitatif Adapun sistematika penulisan proposal penelitian kuantitatif dikemas seperti berikut JUDUL BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Identifikasi Masalah Batasan Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS Deskripsi Teori Penelitian yang Relevan Kerangka Berpikir Hipotesis Penelitian BAB III PROSEDUR PENELITIAN Pendekatan Penelitian Variabel Penelitian Populasi dan Sampel Tempat dan Waktu Penelitian Metode Pengumpulan Data Instrumen Penelitian Prosedur Penelitian Uji Coba Instrumen Analisis Data Penelitian DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN Sistematika Penulisan Proposal Skripsi Selanjutnya, berikut sistematika penulisan proposal skripsi yang baik dan benar. 1. Judul Skripsi 2. Ringkasan 3. Latar Belakang 4. Rumusan Masalah 5. Tujuan penelitian 6. Manfaat Penelitian 7. Tinjauan Pustaka 8. Metode Penelitian 9. Jadwal Penelitian 10. Daftar Pustaka 11. Lampiran Sistematika Penulisan Proposal Usaha Begitu pula dengan penulisan proposal usaha yang dikemas dalam sistematika berikut PENDAHULUANLatar BelakangTujuan DESKRIPSI PRODUKBahan BakuProses PengolahanKapasitas Produksi TARGET PASAR DAN STRATEGI PEMASARANTarget PasarStrategi Pemasaran ASPEK SUMBER DAYA MANUSIA BIAYA PRODUKSI DAN LAIN-LAINBiaya Bahan BakuKebutuhan ModalProyeksi Pendapatan dan Biaya KESIMPULAN Itu tadi beberapa sistematika penulisan proposal yang baik dan benar. Kalau Quipperian masih bingung dengan sistematika proposal, kamu bisa bertanya pada tutor-tutor keren yang berpengalaman. Semua materinya bisa kalian dapatkan dengan bergabung di Quipper Video.

1 Tentukan Topik. Sama halnya dengan membuat makalah ataupun laporan, dalam membuat sebuah proposal, kamu harus menentukan terlebih dahulu topik yang akan menjadi pokok bahasan. Apapun jenis proposal yang kamu buat, topik proposal adalah sesuatu yang harus diperhatikan.
- Proposal berasal dari bahasa Inggris, propose yang artinya mengajukan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, propsal diartikan sebagai rencana yang dituangkan dalam rancangan kerja yang sistematis, matang, dan teliti. Dikutip dari buku Panduan Praktis Menyusun Proposal 2010 oleh Happy Susanto, proposal adalah bentuk penawaran atau pengajuan baik berupa ide, pemikiran, gagasan, atau rencana kepada pihak lain untuk mendapat izin, persetujuan, dana, atau lainnya. Baca juga Formulasi Bahasa Proposal Persiapan menyusun proposal Sebelum menyusun proposal, ada beberapa persiapan yang harus dilakukan. Hal ini sebagai panduan untuk menyusun proposal yang ideal. Berikut penjelasannya Konsep dan program proposal Sebelum menyusun proposal, baiknya mempersiapkan segala yang diperlukan sebagai bahan informasi. Smeua iformasi atau data yang dikumpulkan bisa membantu dalam membuat perumusan konsep, termasuk konsep program, kegiatan atau usaha yang dilakukan. Pada saat merumuskan konsep perlu memperhatikan aspek kesesuaian visi dan misi antara pembuatan proposal dengan pihak yang akan menerima proposal. Konsep sangat penting dalam proposal, terlebih untuk proposal pengajuan dana. Hal ini karena donatur biasanya akan melihat apakah program yang ditawarkan sesuai dengan visi misi perusahannya atau tidak. Selain itu apakah program tersebut sangat bermanfaat atau penting untuk dilaksanakan. Baca juga Sistematika Penulisan Proposal Tujuan program, kegiatan, atau usaha Tujuan menjadi penting dalam proposal. Karena menjadi bagian dari proyeksi program, kegiatan, atau usaha yang akan dijalankan. Tanpa tujuan yang jelas, sebuah rogram atau kegiatan akan menjadi sia-sia. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu Tujuan dari program, kegiatan, atau usaha akan dilakukan harus sudah matang. Hal ini berguna untuk memudahkan dan mengarakan proses penyusunan proposal. Tujuan program, kegiatan, atau usaha harus terbaca dengan jelas di dalam proposal. Tujuan yang dibuat harus sesuai dengan visi dan misi organisasi atau instansi pembuat proposal. Bahasa proposal Beberapa hal yang harus ditekankan dalam penggunaan tata bahsas porposal yaitu Menggunakan tata bahasa yang sesuai dengan kaidah Ejaan yang Disempurnakan EYD Jangan menggunakan bahasa yang berbelit-belit. Karena akan menyulitkan pihak lain dalam membaca proposal. Berikan gambaran tujuan dengan bahasa yang jelas, singkat, padat, dan mudah dipahami. Biasanya penulisan jurnalistik atau kajian ilmiah populer akan mempermudah dalam membuat penulisan proposal lebih mengalir. Baca juga Proposal Usaha Pengertian, Unsur, Manfaat, dan Contohnya Karakteristik proposal Penulisan struktur proposal yang efektif haruslah lengkap karena digunakan sebagai acuan kegiatan. Setiap proposal memiliki unsur masing-masing. Namun karakteristik proposal yang harus ada, sebagai berikut Nama atau judul kegiatan Judul proposal harus mencermikan isi dari proposal yang akan diajukan atau tawarkan. Kagiatan yang ada dalam proposal bisa dapat dilihat dari judul atau nama kegiatannya. Tema kegiatan Berisi tema yang diambil untuk kegiatan atau penelitiannya. Inti-inti kegiatan yang akan dilakukan. Ringkasan kegiatan atau penelitian Proposal harus mengandung kegiatan atau penelitian yang akan dilakukan secara ringkas namun jelas. Biasnya dimulai dengan latar belakang kegiatan, tujuan, dan pokok-pokok pemikiran mengenai kegiatan tersebut. Ruang lingkup Kegiatan atau penelitian yang dilakukan harus memiliki batasan-batasan tertentu. Sehingga kegiatan atau penelitian bisa terarah dengan baik. Pelaksanaan kegiatan Untuk proposal kegiatan berisi waktu, tempat, dan peserta dari kegiatan. Untuk penelitian biasanya berisi jadwal penelitian yang akan dilakukan. Baca juga Proposal Penelitian Pengertian, Tujuan, Jenis, Penulisan, dan Cara Membuatnya Susunan panitia dan anggaran biaya Untuk proposal kegiatan atau usaa biasanya disematkan susunan panitia dalam kegiatan, serta anggaran biaya yang dibutuhkan selama kegiatan. Penutup Setiap proposal harus diakhiri dengan penutupan. Berfusngi menekankan bahwa proposal yang diajukan bersifat serius dan jelas. Beri kata-kata motivasi, agar pembaca proposal merasa semangat untuk turut serta dalam kegiatan yang ditawarkan. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
4758Views. PROPOSAL PENELITIAN KUALITATIF (SKRIPSI) Penelitian yang dimaksudkan untuk mengungkapkan gejala secara holistickontekstual melalui pengumpulan data dari latar alami dengan memanfaatkan diri peneliti sebagai instrumen kunci. Penelitian kualitatif bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan induktif.
September 16, 2020 Dalam kehidupan sehari-hari kebanyakan orang sudah tidak asing lagi dengan Proposal. Bahkan, proposal dijadikan sebagai bahan pengajuan untuk berbagai program dan proyek, entah itu proyek pembangunan, program kegiatan dan sebagainya. Lalu, apa sih yang dimaksud dengan proposal itu? penting kah proposal itu dipakai sebagai bahan ajuan atau bagaimana?? Nah, daripada penasaran tidak karuan, yuk kita simak penjelasan mendalam tentang proposal sebagai berikut. PENGERTIAN PROPOSAL Menurut Rieefky, proposal adalah suatu bentuk rancangan kegiatan yang dibuat dalam bentuk formal dan standar. Senada dengan pendapat di atas, nenghepi berpendapat bahwa proposal adalah rancangan kerja yang disusun secara sistematis dan terinci untuk suatu kegiatan yang ingin dilakukan. Rieefky juga berpendapat bahwa penulisan proposal adalah suatu langkah penggabungan dari berbagai perencanaan yang telah dibuat dalam tahap¬tahap sebelumnya. Proposal dalam bahasa Indonesia berasal dari kata ā€œProposā€ yang berarti mengusulkan. Secara umum proposal berarti suatu konsep pemikiran dalam bentuk tulisan tentang sesuatu proyek kegiatan yang akan dilaksanakan. Menurut Hasnun Anwar 200473, proposal adalah rencana yang disusun untuk kegiatan tertentu. Jay 20061 menyatakan proposal adalah alat bantu menejemen standar agar manajemen dapat berfungsi secara efisien. Menurut Hadi, menyatakan proposal adalah suatu usulan tersruktur untuk agenda kerjasama bisnis antar lembaga, perusahaan, usulan kegiatan sampai pada pemecahan masalah. Keraf 2001302, mempunyai pendefinisian yang agak berbeda dengan pendapat-pendapat diatas yaitu proposal adalah suatu saran atau permintaan kepada seseorang atau suatu badan untuk mengerjakan atau melakukan suatu pekerjaan. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, proposal berarti rencana yang dituangkan dalam bentuk rancangan kerja. JENIS-JENIS PROPOSAL Terdapat beberapa Jenis Proposal, berikut dibawah ini penjelasannya. Proposal Bisnis. Proposal bisnis atau proposal usaha merupakan jenis proposal yang berkaitan dengan dunia usaha atau rancangan rencana kerja yang disampaikan baik itu oleh perseorangan maupun kelompok kepada investor. Proposal Kegiatan. Proposal kegiatan merupakan pengajuan rencana suatu kegiatan baik itu bersifat individu maupun kelompok. Contoh proposal kegiatan, diantaranya proposal kegiatan pentas seni budaya, proposal kegiatan perpisahan sekolah dan proposal kegiatan perkemahan dll. Proposal Penelitian. Proposal penelitian merupakan suatu acuan, ide, usulan, ide atau gagasan yang ditujukan pada badan, instansi atau yang lainnya untuk mengadakan sebuah penelitian terhadap sebuah masalah. Proposal berisi tentang gambaran singkat penelitian, latar belakang dan maksud serta tujuan, alasan mengapa isi atau topik terut diangkat, waktu yang dibutuhkan, lokasi penelitian dll. Proposal Wirausaha. Dalam proposal wirausaha perlu dipahami pada siapa proposal anak ditujukan, apakah pada Owner pihak intern yang mempunyai jabatan lebih tinggi, Mitra partner yang akan diajak kerjasama, lembaga perizinan dan atau pada pihak sponsor. JENIS-JENIS PROPOSAL BERDASARKAN BENTUK Adapun Jenis Proposal Berdasarkan Bentuk Proposal. berikut di antaranya sebagai berikut. Formal. Proposal berbentuk formal terdiri atas tiga bagian utama, yaitu bagian pendahuluan, isi proposal, dan bagian pelengkap penutup. Bagian pendahuluan terdiri atas sampul dan halaman judul, surat pengantar kata pengantar, ikhtisar, daftar isi, dan pengesahan permohonan. Bagian isi proposal terdiri atas latar belakang, pembatasan masalah, tujuan ruang lingkup, pemikiran dasar anggapan dasar, metodologi, fasilitas, personalia susunan panitia, keuntungan dan kerugian, waktu, dan biaya. Sedangkan bagian pelengkap penutup berisi daftar pustaka, lampiran, tabel, dan sebagainya. Non Formal. Proposal non formal merupakan variasi atau bentuk lain dari bentuk proposal formal karena tidak memenuhi syarat-syarat tertentu atau tidak selengkap seperti bentuk formal. Proposal non formal biasanya disampaikan dalam bentuk memorandum atau surat sehingga sebuah proposal non formal harus selalu mengandung hal-hal berikut yaitu, masalah, saran, pemecahan, dan permohonan. Semi Formal. Proposal semi formal hampir sama dengan proposal non formal yaitu variasi atau bentuk lain dari bentuk proposal formal karena tidak memenuhi syarat-syarat tertentu atau tidak selengkap seperti bentuk formal JENIS PROPOSAL BERDASARKAN TUJUAN PENULISNYA Proposal riset/penelitian. Adalah proposal yang bertujuan untuk mengajukan pengadaan riset maupun penelitian. Proposal penelitian pengembangan. Kegiatan penelitian pada dasarnya berupaya mencari jawaban terhadap suatu permasalahan, sedangkan kegiatan pengembangan berupaya menerapkan temuan atau teori untuk memecahkan suatu permasalahan. Proposal penelitian kajian pustaka. Proposal kajian pustaka menggunakan telaah yang dilaksanakan untuk memecahkan suatu masalah dan pada dasarnya bertumpu pada penelaahan kritis dan mendalam terhadap bahan-bahan pustaka yang relevan. Telaah pustaka semacam ini biasanya dilakukan dengan cara mengumpulkan data atau informasi dari berbgai sumber pustaka yang kemudian disajikan dengan cara baru dan atau untuk keperluan baru. Proposal penelitian kualitatif. Proposal penelitian kualitatif bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan induktif. Proses dan makna perspektif subjek lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif. Proposal penelitian kuantitatif. Proposal kuantitatif pada dasarnya menggunakan suatu penelitian dengan pendekatan deduktif-induktif. Proposal acara. Adalah proposal yang bertujuan untuk mengajukan pengadaan suatu acara/kegiatan. Proposal kerjasama. Adalah proposal yang bertujuan untuk mengajukan usulan kerja sam dengan pihak/lembaga lain. Proposal permohonan dana. Adalah proposal yang bertujuan untuk mengajukan permohonan/ permintaan dana. Proposal kerja praktek. Adalah proposal yang bertujuan untuk mengajukan permohonan kerja praktek. Proposal usaha. Adalah proposal yang disusun oleh seseorang atau sekelompok orang untuk mendirikan suatu usaha. CIRI-CIRI PROPOSAL Adapun ciri-ciri proposal sebagai berikut. Proposal dibuat untuk meringkas kegiatan yang akan dilakukan. Proposal dibuat dengan singkat agar donatur atau pihak tertentu mengetahui pokok isi acara yang akan diselenggarakan Sebagai pemberitahuan pertama suatu kegiatan Proposal seharusnya diberikan kepada donatur atau instansi terkait minimal satu bulan sebelum acara sebagai pemberitahuan kepada instansi atau donatur tersebut. Berisikan tujuan-tujuan, latar belakang acara. Proposal disusun dengan tujuan-tujuan yang biasanya disesuaikan dengan latar belakang sebuah acara. Berupa lembaran-lembaran pemberitahuan yang telah dijilid yang nantinya diserahkan kepada yang penyelenggara acara. Proposal pada dasarnya berupa lembaran-lembaran yang berisi sebuah susunan acara atau kegiatan yang diserahkan penyelenggara kepada donatur. Ada pihak yang mengajukan. Salah satu ciri proposal adalah adanya pihak yang mengajukan. Pihak yang mengajukan tersebut sebagai pihak yang mengusulkan suatu rencana atau kegiatan. Ada pihak yang menyetujui. Adanya pihak yang menyetujui menjadi salah satu dari ciri dari proposal. Hal ini berkaitan dengan salah satu fungsi proposal yakni sebagai legalisasi suatu rencana kegiatan. Terdapat gambaran kegiatan secara umum. Gambaran kegiatan disertakan dalam proposal berguna untuk memberikan informasi pada siapapun yang hendak ditunjukan proposal tersebut agar memiliki/mengetahui apa yang sebenarnya keinginan/maksud yang terkandung dalam proposal tersebut. Mempunyai kekuatan persuasif. Proposal mempunyai ciri persuasif yaitu dapat diartikan sebagai bentuk seni baik verbal maupun non verbal yang bertujuan untuk menyakinkan seseorang agar melakukan sesuatu yang dikehendaki pada waktu sekarang maupun yang akan datang. Disusun sebelum rencana kerja. Proposal disusun sebelum membuat rencana kerja secara keseluruhan, ini bermaksud agar penerima mengetahui gambaran kegiatan secara keseluruhan kegiatan yang akan disetujuinya. Bersifat bisnis. Proposal bersifat bisnis, maksudnya proposal dibuat dengan tujuan untuk mengajukan kerjasama dan perjanjian atas suatu kegiatan. Memiliki sasaran dan tujuan yang jelas. Proposal disusun harus mempunyai sasarn dan tujuan yang jelas agar proposal tersebut bisa diterima dan disetujui oleh pihak yang menerima proposal dalam mengadakan pertimbangan. MANFAAT PROPOSAL Adapun manfaat pembuatan proposal sebagai berikut. Menjadi rencana yang mengarahkan panitia dalam melaksanakan kegiatan tersebut. Proposal digunakan sebagai pegangan pelaksanaan, sehingga acara atau kegiatan tersebut dapat berjalan dengan baik dan sistematis sesuai dengan rencana dan agar tujuan dari acara tersebut memperoleh hsil yang diharapkan. Menjelaskan secara tidak langsung kepada pihak-pihak yang ingin mengetahui kegiatan tersebut. Proposal disusun untuk memberitahukan kepada donatur kegiatan apa saja yang akan dilakukan pada aacara tersebut. Untuk meyakinkan para donatur atau sponsor agar mereka memberikan dukungan material maupun finansial dalam mewujudkan kegiatan yang telah direncanakan. Proposal dibuat sebagai alat untuk meyakinkan donatur agar pihak dari donatur mau untuk menjalin kerjasama kepada pihak penyelenggara. Sebagai gambaran awal sebuah kegiatan. Pada dasarnya sebuah proposal diuraikan secara rinci mengenai awal kegiatan, mulai dari tujuan kegiatan hingga dana kegiatan. Sebagai alat untuk memperoleh persetujuan dari pihak berwenang. Proposal digunakan sebagai usulan atau perjanjian untuk melegalkan suatu kegiatan sehingga perlu mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari pihak yang berwenang. Sebagai alat pengontrol jalannya kegiatan. Proposal digunakan sebagai pegangan pelaksanaan setiap tahapan kegiatan. Sebagai alat evaluasi kegiatan. Proposal digunakan sebagai alat evaluasi kegiatan yaitu sebagai cerminan sukses tidaknya suatu kegiatan yang dapat dilihat dari rancangan yang ada di dalam proposal. Sebagai salah satu alat untuk memperluan jaringan kerja dan komunikasi. Dilihat dari segi hubungan sosial, proposal tidak hanya berfungsi sebagai alat untuk memperoleh persetujuan dari pihak lain melainkan sebagai alat yang mendukung hubungan kerja yang lebih komunikatif. TESTIMONI PROPOSAL Keunggulan Proposal Dapat menarik sponsor untuk memberikan sumbangan dana Dapat menjadi bukti legalitas Memperlancar dan mempermudah pelaksanaan kegiatan Memperkecil masalah yang timbul dalam suatu kegiatan Sebagai rancangan biaya Transparan, efektif, dan efisien Kelemahan Proposal Tidak memiliki kekuatan tanpa adanya juru bicara Memiliki tingkat kepercayaan yang rendah FUNGSI PROPOSAL Berikut ini adalah fungsi dari suatu proposal Untuk melakukan penelitian yang berkaitan dengan agama, sosial, budaya, ekonomi dan sebagainya. Dapat digunakan untuk mendirikan suatu usaha. Dapat digunakan untuk mengajukan suatu tender dari berbagai macam lembaga. Dapat digunakan untuk mengadakan acara-acara kegiatan tertentu seperti acara perayaan, pelatihan, perlombaan, seminar. Dapat untuk mengajukan dana pada lembaga sebagai bantuan terhadap suatu acara atau pengembangan daerah. TUJUAN PROPOSAL Tujuan dari pembuatan proposal adalah sebagai berikut. Agar memperoleh bantuan dana Agar memperoleh perizinan suatu acara Agar memperoleh dukungan Agar memperoleh sponsor Menjelaskan secara tidak langsung kepada pihak-pihak yang ingin mengetahui kegiatan tersebut. Menjadi rencana yang mengarahkan panitia dalam melaksanakan kegiatan tersebut. Untuk menyakinkan para donatur/sponsor agar mereka memberikan dukungan meterial maupun finansial dalam mewujudkan kegiatan yang telah direncanakan. Mendapatkan persetujuan. Sebagai titik acuan. UNSUR-UNSUR PROPOSAL Dalam pembuatan harus ada unsur-unsur agar dapat disetujui. Berikut penjelasannya sebagai berikut. Waktu dan Tempat Pelaksanaan. Harus dijelaskan waktu dan tempat dilaksanakannya kegiatan secara tepat dan jelas. Sasaran Kegiatan. Sasaran kegiatan yang merupakan objek yang menjadi sasaran dari pelaksanaan kegiatan yang diajukan. Contoh dalam suatu kegiatan ā€œLKMMā€, sasaran kegiatannya adalah mahasiswa. Susunan Panitia. Susunan panitia merupakan pelaksana dari kegiatan yang diajukan. Harus disusun secara jelas dengan sistematika yang mudah dipahami. Susunan Acara. Susunan acara merupakan pelaksanaan dari kegiatan yang diajukan. Harus disusun secara jelas dengan sistematika yang mudah dipahami. Denngan minimal memuat unsur waktu, kegiatan, tempat dan penanggung jawab. Rancangan Anggaran Biaya. Merupakan rancangan perkiraan pengeluaran yang akan digunakan dalam kegiatan yang diajukan. Format anggaran terdiri atas, nomor urut, kebutuhan seksi, volume, jumlah contoh terlampir Penutup. Merupakan kata penutup dari proposal yang kata harapan dan terima-kasih. Pengesahan. Bagian pengesahan digabung dengan sub bab sebelumnya tidak dibuat dalam lembar tersendiri yang berisi Tanggal pengesahan Instansi pelaksana kegiatan Pengesahan STRUKTUR PROPOSAL Judul Proposal. Judul proposal kegiatan dibuat singkat dan jelas. Harus dapat mengambarkan kegiatan yang akan dilaksanakan. Perlu diperhatikan pemenggalan kata yang tepat saat pergantian baris. Judul proposal diletakkan pada baris pertama seelum latar belakang. Latar Belakang. Latar belakang berisi hal hal yang melatarbelakangi keinginan/daya dorong untuk melaksanakan kegiatan yang diajukan. Nama Kegiatan. Nama kegiatan merupakan nama kegiatan yang diajukan. Disajikan secara menarik untuk publikasi. Tema Kegiatan. Tema kegiatan adalah tema dari pelaksanaan kegiatan yang diajukan. Merupakan materi yang diangkat dalam pelaksanaan kegiatan tersebut. Tujuan Kegiatan. Tujuan kegiatan adalah hal yang ingin dicapai dari pelaksanaan kegiatan yang diajukan. Landasan Kegiatan. Landasan kegiatan adalah hal yang menjadi dasar pelaksanaan kegiatan yang diajukan. HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PENYUSUNAN PROPOSAL Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun proposal sebagai berikut. Penempatan dan penggunaan kata yang tepat Menghindari penggunaan kalimat panjang dan bertele-tele Penggunaan paragraf Penggunaan ejaan Sebaiknya proposal ditulis dengan huruf yang mudah dibaca Tidak menyisakan kekosongan yang luas Menggunakan spasi Margin Diberi nomer halaman Format bullet atau angka dapat digunakan ketika ada tiga poin atau lebih dalam satu paragraf Menggunakan jenis kertas yang netral Sebaiknya tidak menggunakan kemasan yang tampak mahal Ejaan dan tata bahasa sebaiknya diperiksa ulang Sumber referensi luar harus disebut dengan tepat Proposal beserta doumen lain diletakkan dalam sebuah folder atau binder Sebaiknya disertakan surat pengantar Proposal perlu memiliki struktur dan logika yang jelas Penulisan kegiatan harus jelas Hasilnya harus dapat diukur/dinilai dengan angka-angka yang pasti Kirimkan proposal hanya jika telah pasti bahwa proposal telah memenuhi kriteria donatur Mencantumkan nama organisasi dan tanggal pada setiap dokumen Jelaskan berapa banyak dana dan moril yang dibutuhkan dari doonatur Jumlah dana yang diperlukan dalam kegiatan harus rasional Jelaskan tujuan jangka panjang organisasi dan tujuan jangka pendek dari kegiatan yang dilakukan. Penyusunan proposal hendaknya menunjuk orang atau beberapa orang yang ahli dalam menyusun proposal, sebaiknya yang memiliki keterkaitan dengan kegiatan yang diselenggarakan. Penyusun proposal mempersiapkan bahan-bahan dan informasi yang diperlukan, yaitu berupa bahan-bahan hasil kesepakatan seluruh panitia Menyusun draft proposal dengan sistematis, menarik, dan realistis. Proposal dibicarakan dalam forum musyawarah untuk dibahas, direvisi dan disetujui. Dibuat proposal yang telah disempurnakan untuk dipergunakan sebagaimana mestinya. Proposal diperbanyak dan didistribusikan kepada pihak-pihak yang dituju, baik internal maupun eksternal. RINGKASAN MENGENAI PROPOSAL Proposal adalah rencana kerja yang disusun secara sistematis dan terinciu ntuk suatu kegiatan yang bersifat formal, dan untuk mendapat persetujuan maupun bantuan dari pihak lain. Adapun ciri-ciri proposal sebagai berikut Ada pihak yang mengajukan, Ada pihak yang menyetujui, Terdapat gambaran kegiatan secara umum, Dibuat untuk meringkas kegiatan yang akan dilakukan, Sebagai pemberitahuan pertama suatu kegiatan. Manfaat proposal adalah dapat mengarahkan panitia dalam melaksanakan kegiatan tersebut dan menjelaskan secara tidak langsung kepada pihak pihak yang ingin mengetahui kegiatan tersebut yntuk meyakinkan para donatur/sponsor agar mereka memberikan dukungan material maupun finansial dalam mewujudkan kegiatan tersebut. Proposal dibuat bertujuan untuk menjabarkan atau menjelasan sebuah tujuan kepada si pembaca individu atau perusahaan sehingga mereka memperoleh pemahaman mengenai tujuan tersebut lebih mendetail. Dan dari proposal tersebut diharapkan dapat memberikan informasi yang sedetail mungkin kepada si pembaca, sehingga akhirnya memperoleh persamaan visi, misi, dan tujuan. Hal-hal yang perlu dimuat dalam proposal antara lain nama proposal, Pendahuluan, Tujuan, bentuk/jenis kegiatan, Pelaksanaan, panitia pelaksana terlampir, biaya/dana rincian terlampir, Harapan dan Lampiran REFERENSI Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta Balai Pustaka. Hadi, 2000. Penulisan Laporan dan Proposal. online, diakses 18 Januari 2012. Hasnun, Anwar. 2007. Pedoman dan Petunjuk Praktis Karya Tulis. Yogyakarta Absolut. Jay, R. 2006. Menulis Proposal dan Laporan. Jakarta PT. Bhuana Ilmu Populer. Keraf, Gorys. 2001. Komposisi. Ende Nusa Indah.
Waktupengajuan ditulis dengan menuliskan tahun berapa proposal tesis tersebut dibuat. 2. Bagian Utama. Setelah mengetahui cara menyusun proposal tesis pada bagian awal, harus diketahui juga cara menyusun proposal tesis pada bagian utama. Pada bagian utama, terdapat beberapa unsur yang harus ditulis sebagai berikut. a.
Struktur, Kaidah Proposal dan Cara Membuat Proposal – Adik-adik, kali ini kita sampai pada kompetensi berbicara. Materi pembelajaran yang dipelajari adalah mengenai struktur dan kaidah proposal. Tentunya setelah pembelajaran kali ini, diharapkan kalian dapat mempresentasikan tujuan dari materi pembelajarannya di dalam kelas. Misalnya saja, kelas kalian dibagi menjadi beberapa kelompok. Jangan lupa untuk membagi siswa ahli secara merata pada tiap kelompok. Masing-masing kelompok diberikan tema tersendiri, contohnya pelaporan proposal pensi di sekolah kalian. Struktur, Kaidah Proposal dan Cara Membuat Proposal Sebuah proposal dibuat sebagai usulan atau rancangan dari program kegiatan yang akan dilaksanakan. Proposal disusun secara tertulis yang ditujukan kepada pihak tertentu agar kegiatan yang direncanakan dapat terlaksana sesuai program. Selain ditujukan untuk mendapatkan persetujuan, proposal juga dimaksudkan agar mendapatkan donatur untuk kegiatan yang akan diadakan. Dalam istilah lain, proposal sering disebut pula sebagai usulan kegiatan. Nah, dalam usulan kegiatan tersebut haruslah dirinci segala rencana yang akan dilaksanakan dengan jelas dan lengkap. Agar menjadi sebuah usulan yang lengkap, proposal perlu syarat-syarat tertentu. Berikut adalah kaidah dalam menyusun sebuah proposal. 1. Proposal disusun dengan struktur dan logika yang jelas. Hal ini penting mengingat, kata-kata subjektivitas, seperti kata mungkin, sebaiknya, atau seyogyanya menunjukan sikap ragu-ragu. Dengan demikian, proposal harus memakai kata-kata yang bersifat meyakinkan, seperti akan, harus, atau tentu. 2. Hasil kegiatan harus terukur. Sebelum menyusun proposal, haruslah survey segala yang akan dilaksanakan dengan baik sehingga angka-angka yang didapatkan pasti bukan perkiraan. 3. Rumuskan jenis kegiatan dengan jelas, kreatif, dan rinci. 4. Perhitungkan dana secara rasional, jangan mengada-ada. Setelah perencanaan dan survey telah jelas benar, tinggal menyusunnya ke dalam proposal. Di bawah ini adalah struktur proposal yang umum digunakan. Namun, penyesuaian bisa dilakukan bergantung jenis proposal yang diinginkan. A. Proposal Penelitian a. Latar belakang masalah b. Rumusan masalah c. Tujuan penelitian d. Asumsi e. Hipotesis f. Metode Penelitian g. Lokasi dan sampel penelitian h. Jadwal penelitian i. Biaya penelitian j. Daftar pustaka B. Proposal Kegiatan a. Nama kegiatan b. Latar belakang c. Tujuan d. Jenis-jenis kegiatan e. Panitia pelaksana f. Waktu dan tempat pelaksanaan g. Jadwal kegiatan h. Biaya i. Lembar pengesahan Poin Penting Proposal penelitian ditujukan untuk menjabarkan kegiatan penelitian sekaligus masa penelitian tersebut akan berlangsung. Pernahkah kalian membuat suatu kegiatan, baik kegiatan OSIS maupun kegiatan ekstrakurikuler yang lain? Agar kegiatan yang kita rencanakan berjalan dengan baik, perlu disusun suatu laporan yang menjabarkan rancangan kegiatan tersebut. Itulah yang kita sebut proposal. Tidak hanya agar kegiatan berjalan baik, sebuah proposal juga dibuat sebagai tujuan untuk mendapatkan perizinan dari pihak terkait sekaligus untuk mendapatkan dana yang dibutuhkan. Proposal termasuk ke dalam jenis karya tulis. Untuk itu, kita harus memahami bagaimana cara membuat proposal. Seperti apa sistematika penulisannya? Berikut adalah penjabaran sistematika penulisan proposal 1. Pendahuluan latar belakang masalah Berisi hal-hal yang melatarbelakangi dilaksanakannya kegiatan tersebut atau berupa alasan mengapa kita melakukan kegiatan. 2. Dasar pemikiran Dasar pemikiran adalah penjabaran peraturan atau undang-undang yang kita gunakan untuk mendasari kegiatan tersebut sehingga kegiatan yang dialksanakan dapat dilindungi oleh hukum. 3. Tujuan kegiatan Tujuan kegiatan berupa penjabaran hal-hal yang ingin dicapai dari kegiatan yang ingin dilaksanakan. 4. Tema dan nama kegiatan Tema adalah pokok pikiran kegiatan. Di bagian ini juga dapat dijelaskan nama kegiatan. 5. Bentuk/jenis kegiatan Bagian ini menjelaskan dalam bentuk apa kegiatan dilaksanakan. Bentuk kegiatan bermacam-macam seperti lomba, seminar, diskusi, atau studi banding. 6. Target kegiatan Target kegiatan berisi uraian yang lebih jelas berdasarkan tujuan kegiatan. Dalam bagian ini, panitia harus menentukan titik capaian agar kegiatan dapat dikatakan berhasil. 7. Sasaran peserta Bagian ini berisi penjelasan siapa yang akan dijadikan peserta dalam kegiatan. 8. Waktu dan tempat pelaksanaan Bagian ini berisi penjabaran waktu dan tempat kegiatan dilaksanakan 9. Susunan acara dan panitia Dalam bagian ini dijabarkan rincian jadwal acara dari pembuka hingga penutup. Selain itu, bagian ini juga menjabarkan bentuk kepanitian mulai dari ketua hingga seksi panitia. Bagian ini dapat dilampirkan jika terlalu panjang. 10. Anggaran biaya Bagian ini berupa rincian dana yang harus dikeluarkan. Bentuk rincian biasanya terbagi atas tiga kolom utama, yaitu pengeluaran, pemasukan, dan kekurangan dana yang dibutuhkan. Dalam beberapa proposal, bagian ini juga dapat dilampirkan. 11. Penutup Bagian ini berisi harapan dan dukungan terhadap semua pihak agar kegiatan acara dapat berjalan sukses. Kemudian dalam bagian ini terdapat lembar pengesahan proposal dalam beberapa bentuk proposal, anggaran dan lembar pengesahan terkadang dimasukkan ke dalam satu lembar yang sama. 12. Lampiran Berisi lampiran, baik susunan acara, panitia, maupun anggaran biaya. Mengenal SWOT Untuk memperlancar kita dalam menyusun proposal, perlu adanya pengetahuan akan SWOT. SWOT inilah yang akan menjadi acuan dalam penyusunan sistematika di atas. SWOT Strength, weakness, opportunity, dan threat adalah teknik yang digunakan oleh Albert Humphrey dalam menganalisis perusahaan Amerika Serikat, Fortune 500. Teknik ini secara lazim juga digunakan oleh akademisi Harvard pada tahun ’60-an. SWOT terbilang efektif untuk menciptakan strategi organisasi dan pemasaran. Analisis SWOT Secara sederhana, SWOT mengajarkan kita dalam mengambil sebuah keputusan. Analisis ini didasarkan pada hubungan unsur internal strength dan weakness, terhadap unsur yang berasal dari luar, yaitu opportunities dan threat. Sebuah organisasi dapat memanfaatkan kekuatan dan kesempatan S untuk menjalankan O dan mengatasi ancaman dan kelemahan dengan kekuatan W dan T diantisipasi dengan S Poin Penting 1. Pahami analisis SWOT 2. Cermati urutan sistematika penulisan proposal dan bentuknya. Views 2,116
Tidakambigu: maksudnya tidak bermakna ganda karena penulis kurang menguasai materi atau kurang mampu menyusun kalimat dengan subjek dan predikat yang jelas. Tidak emotif: maksudnya tidak melibatkan aspek perasaan dari penulis karya ilmiah. Sistematika Karya Tulis Ilmiah Kamu juga harus mengetahui sistematika karya tulis ilmiah yang baik dan benar. Proposal adalah rencana penelitian atau kegiatan yang akan dilaksanakan agar dapat dipertimbangkan untuk disetujui oleh pihak atau lembaga penerima usul. Pengertian tersebut diperkuat oleh pernyataan Kosasih 2017, hlm. 154 yang menyatakan bahwa proposal adalah teks yang berupa permintaan kepada seseorang atau suatu badan untuk melakukan suatu kegiatan atau penelitian ilmiah. Senada dengan pendapat di atas, Tim Kemdikbud 2017, hlm. 143 menyatakan bahwa proposal digunakan sebagai pengajuan, permohonan, atau penawaran. Melalui proposal, kegiatan yang direncanakan dapat terlaksana dengan baik, karena kita akan mendapat beberapa keuntungan seperti rencana yang sistematis dan matang, mendapatkan izin pelaksanaan kegiatan, hingga bantuan dana. Lalu seperti apa format, sistematika, atau struktur dari proposal? Berikut adalah pemaparan lengkapnya. Struktur Proposal Sistematika Struktur atau sistematika penulisan proposal sangat beragam tergantung dari tujuannya. Misalnya, dalam beberapa aspek, proposal penelitian memiliki beberapa perbedaan dengan proposal kegiatan kemasyarakatan. Hal tersebut tentunya akan berpengaruh pada sistematika atau struktur proposal pula. Contohnya, struktur proposal penelitian dan struktur proposal kegiatan akan memiliki perbedaan yang cukup signifikan seperti pada pemaparan di bawah ini. Struktur Proposal Penelitian Struktur Proposal Kegiatan Latar Belakang Masalah Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Landasan Teori Metode Penelitian Kerangka Penulisan Laporan Latar Belakang Masalah dan Tujuan a. Masalah b. Tujuan Ruang Lingkup Kegiatan a. Objek b. Jenis-Jenis kegiatan Kerangka Teoretis dan Hipotesis a. Kerangka teoretis b. Hipotesis Metode Pelaksana Kegiatan a. Penanggung jawab b. Susunan personalia Fasilitas yang Tersedia a. Sarana b. Peralatan Keuntungan dan Kerugian a. Keuntungan-Keuntungan b. Kemungkinan kerugian Lama Waktu dan Tempat Pelaksanaan a. Waktu b. Tempat Anggaran Biaya Daftar Pustaka Lampiran-Lampiran Namun demikian, secara umum, terdapat beberapa bagian yang sebaiknya harus selalu ada dalam proposal, meliputi latar belakang, masalah dan tujuan, ruang lingkup kegiatan, kerangka teoretis dan hipotesis, metode, pelaksana kegiatan, fasilitas, keuntungan dan kerugian, lama waktu, pembiayaan Tim Kemdikbud, 2017, hlm. 154. Masing-masing bagian akan dijelaskan pada penjabaran di bawah ini. Latar Belakang Latar belakang proposal adalah berbagai keadaan, kejadian, atau hal lain yang melatarbelakangi pentingnya dilaksanakan suatu penelitian atau kegiatan. Bagian ini akan memuat berbagai alasan mengapa sesuatu yang diajukan dalam proposal penting untuk dilaksanakan. Karena merupakan alasan yang berarti berupa argumen, latar belakang harus dilandasi data yang menyokongnya, bukan hanya berupa pendapat subjektif. Misalnya, gunakan data statistik dari lembaga penelitian pemerintah atau jurnal penelitian para akademisi dan ilmuwan. Misalnya, jika penelitian atau kegiatan yang diajukan menyangkut kesehatan, maka latar belakangnya adalah mengenai berjangkitnya suatu penyakit yang dalam taraf mengkhawatirkan berdasarkan data atau statistik dari penelitian lain yang telah diterbitkan. Latar belakang juga sering disebut sebagai inti dari suatu proposal atau penelitian ilmiah. Hal ini karena semua maksud, alasan, tujuan, metode, hingga kegiatan yang akan dilakukan akan ada pada bagian latar belakang. Struktur lain dalam proposal pada dasarnya hanyalah perincian suatu hal dari latar belakang saja. Masalah dan Tujuan Dalam beberapa format proposal, terutama proposal penelitian biasanya dua bagian ini menjadi sub-bab yang terpisah menjadi rumusan masalah, dan tujuan penelitian. Bagian ini secara rinci dan spesifik menyebutkan masalah apa saja yang ingin diangkat berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan. Bagian ini juga memuat tujuan-tujuan apa yang ingin dicapai dan disampaikan secara rasional dan persuasif sesuai dengan latar belakang yang diangkat. Masalah sering disebut sebagai Perumusan Masalah pula. Masalah dan tujuan biasanya dipisahkan menjadi dua sturktur yang berbeda. Namun demikian, korelasi masalah dan tujuan ini amatlah kuat. Contohnya, jika rumusan masalahnya adalah ā€œBagaimana kegiatan penelitian dilakukan?ā€ maka tujuannya adalah ā€œUntuk mengetahui bagaimana kegiatan penelitian dilakukanā€. Ruang Lingkup Kegiatan Ruang lingkup kegiatan adalah berbagai batasan-batasan penelitian dan kegiatan yang diusulkan. Batasan ini sangat penting untuk ditentukan agar hal yang diajukan tetap pada jalur tujuan utamanya tanpa menyinggung hal lain yang tidak dibutuhkan. Manfaat penentuan ruang lingkup bagi penerima usul adalah akan lebih mudah dilihat kebaikan dan kelemahannya suatu penelitian atau kegiatan. Sementara itu, bagi penerima usul, masing-masing dapat lebih fokus menguji dan mengkaji masalah dari ruang lingkup dengan bahan-bahan literatur yang spesifik pula dalam mempertimbangkan diterima atau tidaknya suatu usulan yang diajukan. Kerangka Teoretis dan Hipotesis Dalam bagian ini dikemukakan telaah terhadap teori hingga hasil penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan masalah yang telah dirumuskan. Telaah dapat berupa perbandingan, pengontrasan, dan peletakan atau penguatan teori terhadap masalah yang akan diteliti. Misalnya, jika salah satu rumusan masalah proposal adalah menjaga kesehatan, maka teori ilmu kesehatan dapat ditautkan dengan masalah tersebut untuk mencari solusinya. Dari teori-teori yang dikemukakan, penerima usul dapat memahami bobot usulan untuk mengetahui seberapa jauh persiapan pengusul dalam mengusulkan hal yang diajukan. Metode Bagian ini mengemukakan metode penelitian atau kegiatan yang akan dilaksanakan. Hal tersebut mencakup teknik-teknik pengumpulan data, langkah yang akan diambil dalam kegiatan, dsb. Contohnya, metode penelitian yang dapat digunakan adalah metode deskriptif mendeskripsikan atau metode kualitatif menghitung pengaruh data terhadap penelitian. Sementara itu, pengumpulan data dapat dilakukan dengan menggunakan angket kuesioner, wawancara, observasi, studi pustaka, atau tes. Dalam metode penelitian atau metode kegiatan, harus dikemukakan juga rencana pengolahan data yang akan dilakukan. Pelaksana Kegiatan Salah satu faktor utama yang diperhitungkan oleh penerima proposal adalah susunan personil personalia dari badan yang mengajukan proposal tersebut. Oleh karena itu, pastikan untuk merekrut personalia yang ahli dan dapat diandalkan mengerjakan kegiatan yang diajukan. Proposal haruslah melampirkan daftar pelaksana kegiatan lengkap dengan informasi pendidikan, keahlian, dan bila perlu daftar pengalaman personalia yang akan terlibat di dalamnya. Dalam proposal penelitian seperti skripsi, tesis, atau jurnal ilmiah pelaksana kegiatan tidak perlu dikemukakan karena penulis atau peneliti sendirilah yang menjadi pelaksana kegiatan. Fasilitas Bagian ini menerangkan berbagai kebutuhan fasilitas untuk mengadakan kegiatan. Pengusul proposal harus menggambarkan bermacam-macam fasilitas yang akan digunakan. Selain untuk memberikan informasi mengenai fasilitas yang menaungi kegiatan, hal ini juga akan menujukan pengusul benar-benar serius dan telah memperhitungkan fasilitas yang akan dihadirkan dalam kegiatan pula. Keuntungan dan Kerugian Mencantumkan keuntungan dari kegiatan tentunya cukup masuk akal untuk dilakukan. Hal ini tentunya dilakukan untuk meyakinkan kembali bahwa manfaat dari kegiatan ini benar-benar ada dan tidak akan sia-sia untuk dilakukan. Keuntungan dapat digambarkan melalui keuntungan langsung seperti penjualan, keuntungan sampingan membangun citra merek, hingga penghematan, dsb. Lalu mengapa kita harus mencantumkan kerugian? Tentunya karena apa pun yang kita lakukan akan memiliki konsekuensi negatif juga. Namun, apakah konsekuensi tersebut cukup sepadan dengan apa yang akan didapatkan? Itulah pertanyaan utamanya. Dalam jangka pendek mungkin kegiatan yang kita ajukan akan membebani keuangan penerima proposal, tapi jangka panjangnya tentu adalah hal yang berbeda. Selain itu, apakah kegiatan kita akan menyebabkan kemacetan, dsb? Kerugian yang dimaksud juga dapat berupa hambatan yang akan dihadapi ketika melaksanakan kegiatan. Lama Waktu Bagian ini mencantumkan perkiraan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan yang akan dilaksanakan. Jika kegiatan terdiri dari banyak pekerjaan yang memiliki tahap cukup rumit, sebaiknya berikan perincian juga terhadap berbagai tahap tersebut. Lama waktu pengerjaan kegiatan atau penelitian ini biasa disajikan melalui Gantt chart. Pembiayaan Tentunya pembiayaan adalah salah satu perhatian utama dari penerima usul. Oleh karena itu, perincian biaya harus benar-benar digarap dengan baik dalam proposal. Meskipun begitu, bagi badan penerima usul yang memiliki reputasi baik biasanya kualitas adalah hal yang lebih diutamakan dibandingkan dengan masuk atau tidak biaya yang diminta. Kaidah Kebahasaan Proposal Menurut Tim Kemdikbud 2017, hlm. 169 kaidah, ciri, atau unsur kebahasaan yang menjadi penanda proposal adalah sebagai berikut. Menggunakan banyak istilah ilmiah, baik berkenaan dengan kegiatan itu sendiri ataupun tentang istilah-istilah berkaitan dengan bidang keilmuannya. Contohnya, dalam ilmu pendidikan, istilah tersebut mencakup afektif, kompetensi, minat baca, psikologis. Banyak menggunakan kata kerja tindakan yang menyatakan langkah-langkah kegiatan metode penelitian. Kata-kata yang dimaksud, meliputi mengamati, mendokumentasikan, melakukan, berlatih, mengisi, membaca, mencampurkan. Menggunakan kata-kata yang menyatakan pendefinisan, yang ditandai oleh penggunaan kata yakni, yaitu, merupakan, adalah. Kaya akan kata-kata yang bermakna perincian, seperti selain itu, petama, kedua, ketiga. Menggunakan kata-kata yang bersifat ā€œkeakananā€, seperti akan, diharapkan, direncakan. Hal tersebut sesuai dengan sifat proposal sendiri sebagai suatu usulan, rencana, atau rancangan program kegiatan. Banyak menggunakan kata-kata bermakna lugas atau denotatif bukan kiasan. Hal ini penting untuk menghindari kesalahpahaman antara pihak pengusul dengan pihak penerima proposal. Tujuan Pengajuan Proposal Tentunya tujuan utama pengajuan proposal adalah untuk mendapatkan persetujuan, pengesahan, bahkan pembiayaan dari pihak penerima usulan dalam menggarap hal yang diajukan. Selain itu, menurut Happy 2008 dalam Dalman 2016, hlm. 179 tujuan pengajuan proposal pada umumnya adalah sebagai berikut. Disetujui untuk melakukan penelitian yang berkaitan dengan agama, sosial, politik, ekonomi, pendidikan, dan budaya. Mendirikan usaha kecil, menengah, atau besar. Mengajukan tender dari lembaga-lembaga pemerintahan atau swasta. Untuk mengajukan kredit kepada bank. Mengadakan acara berupa seminar, diskusi, dan pelatihan. Cara Menyusun Proposal Menurut Tim Kemdikbud 2017, hlm. 172 menyusun atau merancang proposal dapat dilakukan dengan beberapa tahap di bawah ini. Lakukanlah observasi terhadap lingkungan di sekitar, baik itu melalui pengamatan langsung ataupun melalui wawancara dengan tokoh setempat, berkenaan dengan permasalahan kesehatan, keamanan, moralitas, kelestarian lingkungan hidup, dan persoalan-persoalan lainnya. Observasi dapat dilakukan pula melalui cara daring atau studi pustaka di perpustakaan. Pilihlah salah satu dari berbagai persoalan yang telah terkumpul dengan cara memilih yang dianggap paling penting dan mendesak untuk dicari penyebab atau pemecahan masalahnya. Rumuskanlah bentuk penelitian atau kegiatan penelitian yang relevan dengan persoalan yang telah ditentuka. Cari pula referensi yang dapat memperkuat dan memperjelas persoalan yang akan melatarbelakangi penelitian atau kegiatan yang akan dilakukan. Diskusikan kembali persoalan serta penelitian atau kegiatan tersebut dengan kolega atau bandingkan dengan penelitian lain yang relevan. Mulai curahkan semua hasil pra penelitian dengan menulis latar belakang terlebih dahulu yang sebetulnya akan memuat rumusan masalah, tujuan, dan metode penelitian pula. Perhatikan kelengkapan, kejelasan, dan kemenarikan proposal dengan cara memastikan seluruh bagian struktur ada, kaidah kebahasaan sesuai dengan penanda proposal, dan menggunakan bahasa persuasif serta tata letak dan gambar yang baik agar menarik. Referensi Dalman. 2016. Menulis Karya Ilmiah. Depok Rajagrafindo Persada. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Buku Siswa Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAN Kelas XI. Jakarta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Kosasih, Engkos. 2017. Cerdas Berbahasa Indonesia. Jakarta Erlangga. . 487 404 385 278 125 491 471 40

bagaimana penyusunan proposal dengan struktur dan logika yang jelas